Materi Biologi Tentang Jaringan Tumbuhan
A. Sel Tumbuhan
Sebelum membahas tentang jaringan pada tumbuhan maka kita akan membahas tentang sel pada tumbuhan. Sel tumbuhan antara lain;
1. Sel Parenkim
- Sel parenkim memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, dan juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan
- Memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional
- Hidup saat dewasa dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia
- Berada di antara xilem dan floem dari jaringan pembuluh
- Terbesar berada di dalam daerah silinder pusat, seperti pada batang jagung
2. Sel Kolenkim
- Tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun
- Jarang ditemukan pada akar
- Memiliki dinding primer yang lebih tebal, dibandingkan sel-sel parenkim
- Tidak memiliki dinding sekunder dan lignin
- Fungsinya untuk membantu menyokong bagian tumbuhan yang masih muda
3. Sel Sklerenkim
- Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang
- Berfungsi sebagai penyokong bagian tumbuhan yang telah dewasa.
Jaringan dapat dikatakan sebagai kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk yang sama dan fungsi yang sama pula. Secara botani, jarngan tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu jaringan Meristem dan jaringan Permanen.
Meskipun jaringan berasal dari sel, namun memiliki fungsi yang berbeda antara satu jaringan dengan jaringan yang lain.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-sel pendukungnya selalu aktif membela (bersifat embrional) dan tidak berdiferinsiasi. Jaringan meristem dapat digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
a. Meristem primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh primer, yaitu pada ujung-ujung akar dan batang.
b. Meristem sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang terdapat pada bagian kambium.
2. Jaringan Permanen
Jaringan permanen adalah jaringan yang sel-sel pendukungnya tidak aktif membela, tetapi telah mengalami deferensiasi sehingga akan membentuk macam-macam jaringan yang lebih kompleks.
Organ adalah jaringan yang bersama-sama melaukan tugas tertentu. Tiap organ mempunyai fungsi khusus dan masing-masing mempunyai hubungan yang saling mendukung. Organ tumbuhan yang akan dibahas dalam uraian meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah.
B. Jaringan Tumbuhan
Jaringan dapat dikatakan sebagai kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk yang sama dan fungsi yang sama pula. Secara botani, jaringan tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu jaringan Meristem dan jaringan Permanen.
- Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-sel pendukungnya selalu aktif membela (bersifat embrional) dan tidak berdiferinsiasi. Jaringan meristem dapat digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
1. Meristem primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh primer, yaitu pada ujung-ujung akar dan batang.
2. Meristem sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang terdapat pada bagian kambium.
- Jaringan permanan
Jaringan permanen adalah jaringan yang sel-sel pendukungnya tidak aktif membela, tetapi telah mengalami deferensiasi sehingga akan membentuk macam-macam jaringan yang lebih kompleks.
Contohnya: jaringan yang terbentuk adalah jaringan epidermis, jaringan parinkim, jaringan penguat (terdiri atas jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim), jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan floem), dan jaringan gabus.
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terletak pada sisi paling luar dari tubuh tanaman, seperti pada permukaan daun, batang, akar, bunga, buah dan biji.
Adapun ciri-ciri epidermis dapat dirinci sebagai berikut:
1. Tersusun atas sel yang pipi selapis, dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel.
2. Tidak mengandung klorofil, kecuali sel epidermis, tumbuhan paku dan sel penutup pada stomata daun.
3. Sel epidermis daun bermodifikasi membentuk sel penutup mulut daun dan pada batang bermodifikasi menjadi lentisel
Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung bagian yang ada didalamnya.
Modifikasi yang terjadi pada sel epidermis menyebabkan spesifikasi fungsi tersendiri pada sel epidermis tersebut, misalnya:
1. Membentuk bulu, duri, dan bentuk lain untuk perlindungan.
2. Stomata dan lentisel membentuk rambut-rambut akar (merupakan perluasan sel epidermis diujung akar) yang berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
b. Jaringan parenkim
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar pada tumbuhan karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang berukuran besar, berdinding tipis,dan tersusun renggang sehingga memiliki banyak ruang antar sel.
Fungsi jaringan parenkim, antara lain:
1. Melaksanakan fotosintensis (terjadi pada jaringan parenkim yang tersusun oleh sel-sel klorenkim)
2. Untuk menyimpan air
3. Melakukan sintesis dan menyimpan cadangan makanan
c. Jaringan penguat atau jaringan penyokong
1. Jaringan sklerenkim
Jaringan ini disusun oleh sel-sel mati sehingga pada seluruh bagian dindingnya menjadi keras akibat penebalan. Jaringan sklerenkim berfungsi untuk memperkuat atau menyokong bagian tertentu.
Jaringan ini dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu:
a. Feber atau serat, misalnya tali dan beng rami
b. Sklereida atau sel batu, misalnya tempurung kelapa, kenari, dan buah palah.
2. Jaringan kolenkim
Jaringan ini disusun oleh sel-sel protoklasma yang pada bagian sudutnya mengalami penebalan selulosa. Fungsinya adalah sebagai penguat atau penyokong batang muda dekat epidermis.
d. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkutan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu xilem dan floem.
1. Xilem
Xilem dibedakan menjadi 2 yaitu xilem primer dan xilem sekunder.
Xilem primer adalah xilem yang terbentuk dari deferensiasi meristem apikal atau ujung batang. Adapun xilem sekunder adalah xilem yang terbentuk dari meristem sekunder, yaitu kambium.
Xilem terdiri atas usur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem.
a. Trakea merupakan unsur xilem yang sekat-sekat antar selnya sedah hilang sehingga terdapat lubang pada ujung selnya.adapun trakeid merupakan unsur xilem yang pada ujung-ujung selnya masih bersekat dan memiliki noktah.
b. Serabut Xilem biasanya menyatu dengan trakeid.
c. Parenkim xilem merupakan unsur xilem yang bertugas dalam penimbunan cadangan makanan.
Fungsi xilem yaitu; mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
2. Floem.
Floem dibedakan menjadi 2 yaitu, floem primar dan floem sekunder.
Floem primer adalah floem yang terbentuk dari diferensiasi meristem apikal atau ujung batang. Floem sekunder adalah floem yang terbentuk dari meristem sekunder yaitu kambium.
Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem.
a. Buluh tapis berbentuk seperti tabung yang membentuk saluran yang berdekatan dengan sel pengiring.
b. Sel pengiring terbentuk silinder dan mempunyai plasma yang pekat.
c. Parenkim floem tersusun atas tepung, damar, atau kristal, memiliki dinding primar dengan lubang kecil yang disebut nolktah halaman.
d. Serabut floem merupakan penguat floem karena mempunyai dinding sel yang tebal dan susunan selnya saling berimpit.
Floem fungsinya yaitu: untuk mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
C. Organ Tumbuhan
Organ adalah jaringan yang bersama-sama melaukan tugas tertentu. Tiap organ mempunyai fungsi khusus dan masing-masing mempunyai hubungan yang saling mendukung. Organ tumbuhan yang akan dibahas adalah akar, batang, daun, bunga, dan buah.
1. Akar
Akar terbentuk dari deferensiasi meristem apikal yang terjadi pada ujung akar. Meristem apikal yang embrional tersebut mengakibatkan terjadinya zona pemanjangan. Pada zona diferensiasi ini, sel-sel meristem akan berkembang menjadi sel-sel permanen,seperti xilem, floem, sklerenkim, dan perenkim.
a. Struktur akar
Struktur akar dibedakan menjadi 2 yaitu struktur luar dan struktur dalam. Anatomi akar dari lapisan paling luar kedalam, dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu sebagai berikut:
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari anatomi akar. Sel-sel epidermis berada dibelakang titik tumbuh akar sehingga memungkinkan tumbuhnya buluh akar. Daerah epidermis yang ditumbuhi buluh akar disebut lapisan piliperous.
2. Korteks
Korteks merupakan lapisan di bawah epidermis. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel yang berlapis dan berdinding tipis. Hal ini bermanfaat dalam translokasi unsur hara atau zat didalam akar.
3. Endodermis
Endodermis dapat dikatakan sebagai lapisan penyekat antara korteks dan stele. Susunan sel-selnya rapat terdiri atas satu lapisan sel dan tidak memiliki ruang antar sel.
4. Stele
Stele atau silinder pusat merupakan lapisan terdalam dari anatomi akar. Didalamnya terdapat beberapa jaringan yaitu sebagai berikut;
a. Perisikel atau perikambium
Perisikel merupakan lapisan terluar dari stelel aktifitasnya adalah membentuk cabang-cabang akar.
b. Berkas pengangkutan
Berkas pengangkutan terdiri atas xilem dan floem. Aktifitasnya menyebabkan pertumbuhan sekunder.
c. Jaringan parenkim. Jaringan ini terletak diantara berkas pengangkutan dan biasa disebut empulur.
b. Sistem perakaran
Secara morfologi, sistem perakaran dibedakan sebagai berikut;
1. Serabut, biasa terdapat pada monokotil. Sistem perakaran ini terbentuk pada saat akar primer membentuk percabangan dengan ukuran yang sama.
2. Tunggang, biasa terdapat pada tumbuhan dikotil. Sistem perakaran ini merupakan perkembangan dari akar lembaga,yaitu akar yang pertama tumbuh dari embrio biji. Akar ini terdiri atas satu akar utama dengan beberapa cabang dan ranting akar.
3. Adaventif, merupakan sistem perakaran yang bukan berasal dari perkembangan akar primer misalnya akar dari umbi batang, akar setek daun, dan akar batang cangkokan.
c. Modifikasi akar
Pada beberapa tumbuhan, akar mengalami modifikasi bentuk sebagai berikut;
1. Akar kontrakti, terjadi pada tumbuhan lili pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan syarat tumbuhannya, akar umbi tanaman lili mengerut, membentuk spiral, dan menariknya lebih dalam kedalam tanah sampai kondisi lingkungan sesuai kembali untuk pertumbuhannya.
2. Akar parasite, terjadi pada tumbuhan yang brsifat parasite.
3. Akar udara, berfungsi untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar, misalnya pada tanaman anggrek.
4. Akar penyimpan cadangan makanan.modifikasi ini terjadi pada silem akar, yaitu membesarnya sel-sel parenkim untuk menyimpan karbohidrat, misalnya pada wortel dan ketela pohon.
5. Akar tunjang, akar ini terbentuk pada dasar batang, misalnya akar pohon beringin
6. Akar penyimpan air, biasanya terjadi pada tanaman yang hidup di daerah kering, misalnya golongan tanaman cucurbitaceae.
7. Pneumatofora, akar ini berfungsi untuk alat pernapasan.akar beberapa fungsi sebagai berikut:
- Sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada nedia tumbuh (tanah, air, dan lain-lain)
- Untuk menyerap garam mineran dan air dalam tanah
- Untuk menyimpan makanan
- Pada tumbuhan tertentu, seperti bakau, akar juga berguna untuk bernapas.
2. Batang
Batang merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan, baik dikotil maupun monokotil. Aktifitas jaringan ini menyebabkan pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang) pada batang. Batang memiliki peran yng sangat penting bagi tumbuhan, yaitu:
a. Menegakkan dan menyokong berdirinya tumbuhan.
b. Translokasi lokasi unsur haradan air dari dalam tanah kedaun dan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
c. Sebagai tempat melekatnya daun, bunga dan buah agar dapat melaksanakan fungsinya masing-masing
d. Sebagai tempat penimbuhan cadangan makanan.
Secara morfologi, batang dibedakan menjadi tiga tipe yaitu kalmus,(tipe rumput), herbaseus (tipe batang berair), dan tipe batang berkayu. Teori titik tumbuh yang dimaksud adalah teori hostogen yang dikemukakan oleh hastein dan teori tunika korpus yang dikemukakan oleh schimidt. Menurut hastein, titik tumbuh dibedakan menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut.
a. Dermatogen, yaitu bagian terluar pembentuk epidermis.
b. Periblem, yaitu bagian tengah pembentuk korteks.
c. Plerom, yaitu bagian dalam pembentuk stelem.
Menurut schimidt mengemukakan bahwa titik tumbuh terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut :
a. Tunika yaitu lapisan pinggir yang tersusun oleh sel-sel yang bersifat embrional sehingga akan memperluas titik tumbuh.
b. Korpus yaitu lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel yang aktif berdiferensiasi, terletak dalam tunika.
Secara umum susunan anatomi batang tidak jauh berbeda dengan akar. Batang digunakan dengan tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele, baik pada tumbuhan dikotil maupun monokotil.
a) Stuktur batang dikotil
Pertumbuhan batang dikotil berasal dari aktifitas meristem apikal yang terdapat pada ujung batang.karena sel-sel pada meristem apikal tersebut bersifat embrional, maka batang mengalami pertumbuhan memanjang. Sel-sel pada jaringan ini mengalami diferensiasi menjadi jaringan primerseperti epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
1. Epidermis
Jaringan epidermis terletak pada bagian luar dari batang, tersusun atas sel-sel yang rapat sehingga tidak memilki ruang antar sel.dinding sel pada lapisan terluar mengalami penebalan dan tersusun atas kutikula yang berfungsi untuk melindungi jaringan disebelah dalamnya dari kekeringan. Aktifitas cambium gabung ini menyebabkan pecahnya epidermis dibeberapa tempat dan terbentuklah celah yang disebut lentisel. Lentisel berfungsi untuk pertukaran gas pada batang.
2. Korteks
Korteks batang terletak setelah jaringan epidermis. Sel-sel yang mendukung korteks batang adalah sebagi berikut.
a. Sel-sel parenkim yang tidak beraturan sehingga banyak terdapat ruang antar sel.
b. Sel kolenkim dan sklerenkim, berfungsi untuk memperkuat dan menyokong tubuh tanaman.
c. Floeterma atau sarung tepung, yaitu sel-sel pada lapisan dalam korteks yang banyak mengandung amilum.
3. Endodermis
Endodermis tersusun atas lapis sel yang merupakan penyekat antara korteks atau stele. Lapisan ini banyak mengandung zat tepung yang disebut sarung tepung.
4. Stele atau silinder pusat
Stele atau slinder pusat terletak pada bagian dalam endodermis. Pada tumbuhan dikotil, stele tersusun atas bagian-bagian berikut:
a. Perisikel atau prikambium merupakan lapisan terluar dari stele.
b. Empulur, merupakan peringking yang terletak disekitar ikatan pembuluh, berbentuk seperti jari-jari sehingga sering disebut jari-jari empulur.
c. Berkas pembuluh, terdiri atas xilem dan floem. Berkas pengangkutan diklasifikasikan dalam beberapa tipe, seperti yang telah dibahas tipe berkas pengangkutan pada akar.
Adapun tipe berkas pada batang adalah sebagai berikut.
1. Kolenteral terbuka, jika floem terletak disebelah luar silem diantara silem. Dan floem terdapat kambium. Terdapat pada tumbuhan monokotil.
2. Kolateral tertutup, jika floem terletak disebelah luar xilem. Diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Terdapat pada tumbuhan monokotil.
3. Bikolateral, jika xilem terletak diantara dua floem. Terdapat pada solanaceae, cucurbitaceae, dan apoyinciae.
4. Ampifasal, jika silem mengelilingi floem. Terdapat pada cordyline dan acorus.
5. Ampikribal, jika floem megelilingi xilem. Terdapat pada pterydophyta .
5. Aktivitas kambium
Aktivitas kambium pada akarpada batang sama dengan aktivitas kambium pada akar, yaitu kearah luar membentuk unsur kulit dan kearah dalam membentuk unsur kayu.
Kambium dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Kambium vasikuler, yaitu cambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim.
b. Kambium intervasikuler, yaitu kambium yang terletak di antara dua berkas pengangkut.
Aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan korteks sehingga dibawah epidermis akan terbentuk cambium khusus yang disebut kambium gabus atau felogen.
b.) Struktur batang monokotil
Struktur batang monokotil berbeda dengan struktur batang monokotil.
Anatomi batang yang dilihat dari irisan melintang batang dari luar kedalam adalah sebagi berikut
1. Epidermis, terletak pada bagian terluar batang, berfungsi untuk perlindungan terhadap kehilangan air.
2. Meristem dasar, terletak pada seluruh jaringan didalam bagian epidermis.
3. Berkas pembuluh, tereltak tidak beraturan, tersebar pada meristem dasar.Berkas pembuluh tumbuhan monokotil terdiri atas silem dan floem yang memilki fungsi yang sama dengan tumbuhan dikotil.
Beberapa batang monokotil ada yang mengalami perubahan (modifikasi) bentuk dan fungsi yaitu sebagai bentuk
a) Dibawah permukaan tanah, terdiri atas:
1. Rhisoma (rimpang) contoh: jahe, kencur, kunyit, dan temulawak.
2. Tuber (umbi) contoh: kentang, bengkoang, dan ubi.
3. Bulbis (umbi lapis ), contoh: bawang merah, dan bombai.
4. Cormus, contoh: galdion dan bunga desember.
b). Dipermukan tanah (subaerial), terdiri atas:
1. Runner atau stolon (geragi) contoh: semanggi, rumput teki, dan rumput manila.
2. Offset (geragi air), contoh: pistia (teratai)
c). Diatas permukaan tanah (aerial) terdiri atas :
1. Tendril (sulur), contoh: markisa.
2. Thorn (duri), contoh : jeruk nipis dan bogenville.
3. Bulbil, contoh: nanas.
4. Batang seperti daun (cladophylls), contoh asparagus
3. Daun
Morfologi daun, anatomi daun dan modifikasi yang biasa terjadi pada daun.
a. Morfologi daun
Batasan secara menyeluruh dari semua tipe daun pada tumbuhan disebut filom (arber,1950)
Secara morfologi, daun dibedakan menjadi sebagai berikut;
1. Daun lengkap, yaitu daun yang memilki bagian-bagian berupa pelepah daun, tangaki daun (petioles), dan helai daun.
2. Daun tidak lengkap, yaitu daun yang hanya memiliki salah satu bagian daun, misalnya daun yang merupakan pelebar tangkai daun (filodia) dan daun yang hanya memiliki helai daun.
b. Anatomi daun
Irisan melintang pada daun menunjukkan urutan anotommi daun dari luar ke dalam, sebagai berikut:
1. Epidermis daun
Epidermis daun merupakan lapisan terluar daun yang terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah. Speidrmis daun berfungsi untuk melindungi daun agar penguapan air tidak terlalu besar.
2. Mesofil daun
Pada tumbuhan dikotil, mesofil daun, atau daging daun terdiri atas jaringan parenkim palisade dan parenkim spons. parekim palisade 4. Tersusun atas sel-sel panjang seperti tiang dantersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang anatr sel, sedangkan parenkim spon (bunga karang tersusun atas sel-sel yang tidak teratur dan bercabang-cabang sehingga terdapat banyak ruang anatar sel.
3. Berkas pengangkutan
Berkas pengangkuutan pada daun merupakan kelanjutan berkas pengangakatan pada akar dan batang.
c. Modifikasi daun
Beberapa daun mengalami perubahan bentuk dan fungsi sebagai berikut:
1. Duri, misalnya kaktus.
2. Penyimpan cadangan makanan, misalnya kubis, sawi,bawang.
3. Alat perkembangbiakan, misalnya cocor bebek
4. Sulur, misalnya markisa.
5. Alat penangkap serangga, misalnya kantong semar.
4 . Bunga
Bunga merupakan organ pokok tumbuhan. Pada dasarnya, bunga pada tumbuhan memilki struktur sebagi berikiut;
a. Kelopak atau calyx
Kelopak adalah rangkain daun bunga pertama dari bawah yang terletak paling luar dari bunga. Bagian-bagian dari kelopak adalah beberapa helai daun kelopak (sepala) yang berwarna hijau yang menyerupai daun kecil, tettapi lebih kaku dan kasar.
b. Mahkota atau corolla
Mahkota bunaga adalah rangkain daun-daun bunga yang terletak pada lingkaran yang terletak pada lingkaran di atas kelopak.
Mahkota tersusun atas beberapa helai daun tajub yang disebut petala.daun mahkota strukturnya lebih halus, tidak kaku, lebar, dan mempunyai warna yang mencolok.
c. Benang sari
Benang sari (Stamen) yang normal mempunyaio tangkai sari (filamentum) dan kepala sari(antrea).
d. Putik
Sebuah bunga biasanya hanya mempunyai satu putik (pistillun) yang terdiri atas bagian-bagian berikut;
1. Kepala putik (stigema)
Kepala putik terletak di ujung tangkai putik.kepala putik yang masak akan mengeluarkan lender yang mengandungg gula, protein, dan zat organik lain sehingga merupakan media yang baik untuk berkcambahan serbuk sari yang jatuh diatas kepala putik.
2. Tangkai putik (stylus)
Tangkai putik adalah bagian dari putik,berupa sebuah pipa atau tabung yang panjang yang merupakan tiang penghubung antara kepala putik dan bakal buah.
3. Bakal buah (ovarium)
Bakal buah adalah bagian dari buah yang terletak paling bawah dan duduk diatas dasar bunga (receptaculum).
Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya bunga dibedakan sebagai berikut.
- Bunga lengkap
Bunga lengkap adalah Bunga yang memiliki bagian kelopak (calyx),mahkota (corolla), benang sari (staman),dan putik (pistillum).
- Bunga tak lengkap
Bunga tak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu bagian bunga.misalnya bunga jantan dan bunga betina.
- Bunga telanjang (flosnodus)
Bunga telanjang adalah bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga (kelopak dan mahkota).
5. Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Fungsinya sebagai pemencar biji tumbuhan.
6. Biji
Pada angiospermae biji tertutup, sedangkan pada gymnospermae biji terbuka. Fungsinya sebagai cadangan makanan, membentuk tumbuhan baru dan berkembang biar.
D. Penerepan Teknologi Kultur Jaringan Tumbuhan
1. Pengertian kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu usaha kemuliaan tanaman.metode yang digunakannya adalah metode pembudidayaan suatu jaringan tanaman secara vegetatif menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat sama dengan tanaman asalnya.
Kultur jaringan adalah salah satu perbanyakan tanaman secara vegetatif, yakni perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagiantersebut dalam media buatan secara aseptikyang kaya nutrisidan zat pengatur tumbuh dalam wadah yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Berikut ini langkah kerja yang dilakukan Stewar dalam melakukan teknk kultur jaringan pada umbi wortel.
a. Jaringan floem di ambil dari umbi wortel kemudian jaringan floem (eksplan) tersebut dimasukkan kedalam media tumbuh.
b. Sel-sel dalam media membelah membentuk embrio.
c. Pada tingkat perkembangan berikutnya membentuk kalus.
Kultur jarngan merupakan sarana perbanyakan melalui perkembang biakan secara vegetatif, yang keturunannya secara genetis sama dengan induknya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kultur jaringan dapat berhasil baik adalah sebagai berikut;
a. Pemilihan bahan tanaman (eksplan) yang baik,biasanya diambil dari jaringan meristem.
b. Penggunaan medium yang cocok.
c. Pencapaian aspetik, yaitu pengambilan eksplan yaitu secara steril.
d. Pengaturan udara yang baik.
2. Teknik kultur jaringan
Dalam kultur jaringan diperlukan materi tumbuhan yang akan dikulturkan yang disebut eksplan.berdasarkan bahan yang akan dikulturkan (eksplan) kultur jaringan dibedakan sebagai berikut:
a. Kultur embrio,yaitu kuktur jaringan yang menggunakan eksplan berupa embrio tanaman, contohnya pada perbanyakan kelapa.
b. Kultur sel atau kultur kalus,yaitu kultur jaringan yang menggunakan eksplan berupa sel, contohnya: perbanyakan tanaman anggrek,kacang hijau,jagung,dan gandum.
c. Kultur meristem, yaitu kultur jaringan yang menggunakan eksplan yang berupa jaringan muda, misalnya pucuk batang atau tunas, contohnya: perbanyakan kacang hijau dan singkong.
d. Kultur pollen, yaitu kultur jaringan yang menggunakan eksplan yang berupa benang sari.
Kultur protoklas, yaitu kultur jaringan yang menggunakan eksplan yang berupa sel jaringan hidup tanpa dinding sel. Contohnya, perbanyakan kacang hijau, kedelai, Lombok dan wortel.
Contoh penyerapan teknik kultur jaringan untuk memperbanyak tanaman adalah sebagai berikut:
a. Perbanyakan kelapa. Perbanyakan kelapa dengan teknik kultur embrio.
b. Perbanyak pisang Cavendish. Perbanyak pisang Cavendish dengan teknik mikropropagasi.
3. Tujuan dan manfaat kultur jaringan
Kegunaan teknik kultur jaringan sebagai berikut;
a. Menghasilkan sejumlah tanaman atau bibit yang secara genetic sama, dalam sejumlah yang banyak, dan dalam waktu yang singkat.
b. Bibit tanaman yang dihasilkan memilliki keunggulan yang dikehendaki dalam waktu yang relatif singkat.
c. Teknik kultur jaringan mengurangi tekanan musim.
d. Membantu memusnahkan penyakit tanaman.
e. Membantu usahak perbanyakan tanaman yang sukar diperbanyak secara tradisional.
f. Membantu melestarikan aneka tanaman langkah.
Begitu banyak keunggulan kultur jaringan sering dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan industri pangan dan agroindustri seperti :
a. Menghasilkan metabolisme sekunder.
b. Menghasilkan tumbuhan yang bebas dari gangguan virus.
c. Pelestarian plasmanutfa.
d. Pemuliaan tumbuhan melalui seleksi, kultur pollen, kultur protoplas, dan hibdridasi somatik.
Pada penelitian ilmu-ilmu terapan,kultur jaringan sering kali digunakan mengingat tujuan tertentu yang hendak di capai. Berikut ini disajikan beberapa (aplikasi) utama dalam kultur jaringan.
a. Pada bidang pertanian dan perkebunan, kultur jaringan dimanfaatkan untuk peningkatan produksi dan kemuliaan tanaman.
b. Produksi zat kimia (metabolit sekunder), misalnya karet,retin,dan minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam jumlah banyak.
c. Kultur jaringan sangat memungkinkan menghasilkan jenis tanaman yang mampu tumbuh pada lingkungan yang dikehendaki, misalnya pada lahan yang memiliki kadar keasaman tinggi (lahan gabut) ataupun pada lahan salinitas tinggi.
Sekian dulu materi tentang jaringan tumbuhan. Semoga bermanfaat.
Referensi; Ririn, Safitri. 2016. Biologi Untuk SMA/MA XI. Surakarta. Mediatama
Ninik, Suspriyati. 2012. Biologi Untuk SMA/MA XI. Sidoarjo. Masmedia
Penulis: Martha Paol Nabu
Posting Komentar untuk "Materi Biologi Tentang Jaringan Tumbuhan"